Atap adalah sebuah elemen dari bangunan
rumah yang berfungsi melindungi konstruksi bangunan dan isinya dari paparan
sinar matahari dan pengaruh air hujan. Sementara itu, Konstruksi Atap
adalah sebuah struktur penutup bagian atas yang dirancang dengan bentuk-bentuk
tertentu dan disusun dari material-material tertentu agar menciptakan sebuah
konstruksi atap yang memiliki nilai fungsi dan juga estetika.
Atap diketahui memiliki beragam bentuk konstruksi yang
strukturnya disusun oleh konstruksi kuda-kuda tertentu. Konstruksi kuda-kuda
adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap seperti
material penutup atap (termasuk berat kuda-kuda itu sendiri), serta memberi
bentuk tertentu pada atap.
Beberapa jenis kontruksi atap yang telah kita ketahui
dan lazim digunakan antara lain adalah sebagai berikut.
- Konstruksi kuda-kuda kayu
- Konstruksi kuda-kuda baja/baja ringan
- Konstruksi kuda-kuda besi
- Konstruksi kuda-kuda komposit/pelat beton
- Konstruksi kuda-kuda Kubah
Bagian-bagian Elemen Konstruksi Atap
Kontruksi atap yang paling sering digunakan di kawasan
negara Indonesia adalah jenis Konstruksi atap Kayu dan Konstruksi Atap Baja
Ringan. Jenis konstruksi berbentuk segitiga ini sangat lumrah digunakan karena
menyesuaikan dengan kondisi alam & geografis di kawasan Tropis yang
memiliki curah hujan tinggi dan menerima limpahan cahaya matahari yang banyak.
Jenis konstruksi kuda-kuda kayu dan baja ringan sangat cocok dan mampu
menyesuaikan dengan kebutuhan estetika Seni Arsitektur dari Budaya Setempat.
Struktur Atap memiliki beberapa bagian (elemen) yang
menyusun konstruksi atap secara utuh. Beberapa bagian-bagian atap antara lain
adalah.
- Kuda-kuda; merupakan sebuah elemen konstruksi atap berupa
susunan rangka batang vertikal, horizontal dan diagonal, yang berfungsi untuk
membentuk sebuah atap menjadi bentuk tertentu dan mendukung beban atap, elemen
atap lainnya dan penutup atap. Lazimnya kuda-kuda atap berbentuk segitiga
dengan sudut yang beragam. Tapi dengan beragam kemajuan dan bentuk desain atap
pada bangunan, kuda-kuda juga dapat berbentuk trapesium, kubah, kerucut atau
bentuk lainnya. Kuda-kuda atap dianalogikan sebagai rangka “tulang” yang membentuk
“tubuh” konstruksi atap.
- Nok; adalah sebuah elemen konstruksi atap yang menjadi
pertemuan puncak dari 2 kemiringan atap. Nok merupakan sebuah balok yang
terletak diatas pucuk kuda-kuda yang berfungsi untuk mengunci secara presisi
kuda-kuda bagian atas. Nok biasanya ditemukan pada konstruksi atap dengan
stuktur kuda-kuda berbahan kayu atau baja ringan.
- Gording; Gording merupakan elemen konstruksi atap berupa balok
yang memiliki ukuran sama dengan kuda-kuda yang berfungsi untuk menopang
menopang rangka atap dan menghubungkan kuda-kuda.
- Kasau; adalah sebuah elemen dalam struktur atap berupa balok
berukuran ½ atau 2/3 dari ukuran gording yang tersusun searah dengan kemiringan
kuda-kuda atau atap. Kasau ini berfungsi untuk menopang susunan reng &
penutup atap diatasnya.
- Reng; merupakan sebuh elemen dalam struktur atap berupa
balok berukuran ½ dari ukuran kasau yang tersusun searah dengan Gording, atau
melintang terhadap arah kemiringan atap/kuda-kuda. Reng merupakan landasan atau
pijakan penutup atap yang jumlah dan jarak antar reng tergantung dari ukuran
penutup atap diatasnya.
- Suai Angin; adalah sebuah elemen dalam struktur atap berupa balok
yang melintang secara diagonal sebagai penghubung atau pengikat antar
kuda-kuda.
- Penutup Atap; merupakan elemen atap yang menutup seluruh konstruksi
atap agar terhindar dari pengaruh air hujan dan paparan sinar matahari. Penutup
atap terbuat dari berbagai jenis material, seperti tanah liat, lembaran seng,
lembaran baja ringan, ijuk, daun rumbia, atap beton, atap asbes dan lain-lain.
- Jurai; merupakan sebuah elemen dari konstruksi atap yang
menjadi pertemuan luar dari dua kemiringan atap. Jurai terdiri dari 2 jenis,
yaitu Jurai Luar & Juar Dalam. Jurai Luar (Hip) adalah pertemuan dua
kemiringan atap tepat dibawah struktur nok, sementara Jurai Dalam (Valley)
adalah pertemuan dua kemiringan atap yang saling bersebelahan dan menjorok ke
dalam kemudian dilengkapi dengan balok, papan serta seng talang.
- Talang; adalah sebuah elemen konstruksi atap yang berfungsi sebagai
penampung air hujan yang diarahkan menuju saluran pembuangan. Talang memiliki
beberapa tipe berdasarkan bentuk dan posisinya. Beberapa jenis tipe Talang
antara lain adalah; Talang Ujung Atap, Talang Tembok, Talang Jurai Dalam,
Talang Tersembunyi, dan lain-lain.
Jenis-jenis Bentuk Atap
Konstruksi Atap memiliki beragam bentuk atau
desain, tergantung dari konstruksi yang dibuat berdasarkan kebutuhan bangunan.
Jenis-jenis bentuk atap tersebut memiliki bentuk-bentuk yang terkadang
disesuaikan dengan asal dari desain seni arsitektur dan menjadi ciri khas tertentu.
Selain memiliki keunikan, bentuk-bentuk atap yang beragam tersebut menyesuaikan
dengan fungsi dan kebutuhan bangunan terhadap kondisi alam sekitarnya atau
geografisnya.
Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis atap bangunan
rumah atau gedung berdasarkan bentuk-bentuknya dan material penyusunnya.
- Atap Datar (Flat Truss); adalah jenis
atap berbentuk datar dengan kemiringan penutup atapnya berkisar 0-3% saja. Atap
datar biasanya menjadi pilihan masyarakat tertentu di kawasan tertentu yang
kesulitan mendapatkan material kayu, curah hujan yg rendah, tinggal di area
sempit dan alasan lainnya. Atap Datar saat ini dianggap sebagai desain yang
minimalis dan sedang trend berkonsep industrial & futuristik.
|
Atap Datar |
- Atap Model Mansard; merupakan jenis atap dengan
kerangka dasar berbentuk limas segi empat, namun dengan struktur yang
berundak-undak atau bersusun seperti bertingkat. Jenis atap ini banyak ditemui
di kawasan Eropa, terutama di Negara Prancis yang lekat dengan Seni Arsitektur
Rakoko. Jenis atap Mansard memiliki empat sisi dimana terdapat 2 lereng di
masing-masing sisi atap.
|
Atap Mansard
|
- Atap Pelana (Gable Truss); adalah jenis
atap sederhana yang paling umum ditemukan di berbagai kawasan dunia. Atap
Pelana memiliki struktur berbentuk segitiga sama kaki dengan kemiringan
tertentu (± 30 derajat),
yang terhubung oleh satu nok dan suai. Atap pelana paling sering digunakan oleh
berbagai macam bangunan rumah & gedung.
|
Atap Pelana
|
- Atap Limas; merupakan jenis atap berbentuk segitiga dengan
struktur seperti piramida. Bidang berbentuk segitiga berjumlah 2 akan bertemu
dengan 1 garis jurai, sementara bidang miring lainnya dapat berbentuk trapesium
atau segitiga juga dan saling menyatu digaris bubungan atap atau garis nok.
Atap jenis ini merupakan pengembangan dari struktur atap pelana, namun memiliki
kesan yang lebih kompleks dan modern.
|
Atap Limas |
- Atap Perisai (Hip end Truss); adalah jenis
atap yang sama seperti Atap Limas, namun memiliki bentuk yang lebih elegan, lebih
panjang dan terkadang memiliki bentuk yang beliku mengikuti bentuk denah
bangunan yang ada di bawahnya. Atap ini memiliki struktur yang terdiri dari
empat kemiringan atap, satu nok & empat nok jurai. Atap jenis ini cukup
sering ditemukan diberbagai Gedung Kantor atau Gedung Pemerintahan di
Indonesia.
|
Atap Perisai |
- Atap Kubah (Dome Roof); merupakan
jenis atap berbentuk kubah (melengkung) atau struktur setengah bola. Atap Kubah
merupakan warisan Seni Arsitektur Abad Pertengahan di Kawasan Eropa Kuno yang
tersebar hingga ke Asia Barat & Jarizah Arab. Atap Kubah kerap
diaplikasikan untuk bangunan-bangunan Kerajaan Romawi masa lampau atau bangunan
religius.
|
Atap Kubah |
- Atap Melengkung; adalah jenis atap berbentuk
melengkup dengan radius tertentu mengikuti bentuk denah bangunan dibawahnya.
Atap Melengkung merupakan jenis atap berkonsep modern atau futuristik yang
menonjolkan nilai-nilai estetika dan keunikannya. Atap Melengkung biasanya
ditemukan pada bangunan atau rumah-rumah yang menerapkan Seni Arsitektur
Kontemporer.
|
Atap Melengkung |
- Atap Joglo; merupakan jenis atap tradisional Adat Jawa dengan
ciri variasi atau modifikasi berbentuk setengah perisai. Bentuk Atap Joglo ini
terdiri dari empat kemiringan atap, satu nok puncak dan empat nok jurai. Pada
tiap kemiringan atap ada perubahan sudut kemiringan atap, dengan atap bawah
sebesar 25 derajat dan kemiringan atas berkisar 45 derajat. Atap Joglo ini
sangat unik, seperti yang ditemukan pada konstruksi Atap Mansard, tp dengan
bentuk yang berbeda dan memiliki ciri khas tertentu.
|
Atap Joglo |
- Atap Runcing/Kerucut (Cone Roof);
adalah jenis atap dengan konstruksi runcing dengan sudut kecuraman lebih dari
30 derajat derajat hingga nyaris mendekati 70 derajat, tergantung tinggi atap
& lebar bentang kuda-kuda. Atap
jenis ini banyak diaplikasikan pada bangunan-bangunan kastil atau istana
kerajaan di sekitar kawasan Eropa kuno. Atap Kerucut ini juga cukup unik karena
kecuraman atapnya dan sering disebut atap limasan (dengan penampang bawah
berpola bulat atau kota).
|
Atap Runcing |
- Atap Gergaji; merupakan jenis atap menerus seperti susunan
gerigi gergaji dengan pola dasar konstruksi atap pelana yang digunakan diatas 2
buah bidang denah atau lebih. Atap Gergaji umumnya ditemukan pada bangunan
Gedung Pabrik, Industri atau Hangar dengan bentang lebar yang cukup panjang dan
luas. Sudut atap Gergaji ini berkisar 30
– 60 derajat, dengan tujuan melindungi beberapa properti barang atau pekerja
yang ada dibawah atap dari sinar langsung matahari.
|
Atap Gergaji |
Jenis-jenis Bahan Material Penutup Atap
Dari beragam jenis-jenis bentuk atap tersebut,
Konstruksi atap memiliki ragam jenis penutup atap dari berbagai jenis material.
Bahan atau material penutup atap
biasanya dipilih dari ketersediaan bahan dari lingkungannya atau yang tersedia
di pasar bahan bangunan. Selain itu pertimbangan pemilihan bahan/material
penutup atap juga berdasarkan anggaran, nilai ekonomis dan estetika.
Berikut ini adalah beberapa jenis bahan atau material
penutup atap yang banyak ditemui di pasar bahan bangunan.
- Atap Seng; merupakan jenis bahan penutup atap yang terbuat dari
bahan seng. Jenis material ini paling mudah ditemukan diberbagai pasar bahan
bangunan, dan dapat digunakan juga sebagai sekat bangunan. Material atap seng
merupakan jenis material atap yang ringan dengan penampang yang cukup luas,
serta tidak membutuhkan banyak kerangka reng.
|
Atap Seng |
- Atap Genteng Tanah Liat; adalah jenis
bahan penutup atap yang terbuat dari tanah liat berwarna merah. Jenis material
penutup atap ini banyak ditemukan di berbagai kawasan di Indonesia dengan
beragam bentuk model yang menyesuaikan dengan bentuk cetakan genteng tersebut.
Atap Genteng Tanah Liat membutuhkan banyak kerangka reng yang cukup banyak
dengan kemiringan kuda-kuda yang tidak terlalu curam agar tidak mudah melorot.
|
Genteng Tanah Liat |
- Atap Genteng Beton; adalah jenis bahan penutup atap
yang terbuat dari bahan beton. Jenis material penutup atap ini sangat banyak
ditemukan di berbagai tempat, karena sangat mudah dibuat dan dicetak. Jenis
material penutup atap ini nyaris sama seperti atap genteng tanah liat yang
dibuat dengan cara dicetak, namun desainnya lebih variatif dan beragam.
Kelemahan dari material penutup atap ini adalah bobotnya yang cukup berat,
sehingga membutuhkan konstruksi kuda-kuda yang kokoh dan kuat.
|
Genteng Beton |
- Atap Genteng Metal; adalah jenis bahan penutup
konstruksi atap yang terbuat dari logam anti karat yang merupakan campuran dari
aluminium, besi, tembaga dan seng. Kelebihan dari atap genteng metal ini lebih
ringan dari material atap lainnya, mudah dipasang, anti lumut, tidak mudah
terbakar dan pecah. Namun dalam proses pemasangannya perlu ketelitian agar
tidak terjadi kebocoran di sudut atap.
|
Genteng Metal |
- Atap Asbes; adalah jenis material penutup atap yang terbuat dari
bahan asbes. Karakteristik dan desain atap asbes sangat mirip dengan atap Seng,
serta memiliki keunggulan harga yang sangat murah dan bobot material yang
sangat ringan. Kekurangan material atap ini sangat rentan retak dan pecah dan
memiliki bau yang cukup menyengat dan tidak cocok dengan individu tertentu.
|
Genteng Asbes |
- Atap Genteng Keramik; merupakan
jenis bahan penutup konstruksi atap yang terbuat dari bahan tanah liat yang
dilapis dengan pewarna glatzur yang sering ditemukan pada bahan bangunan
keramik. Atap genteng ini memiliki harga yang cukup mahal dan biasa digunakan
pada rumah-rumah mewah. Genteng keramik ini tidak mudah pudar, tahan terhadap
api dan tidak mudah berlumut.
|
Genteng Keramik |
- Atap Genteng Kaca; merupakan jenis bahan penutup
konstruksi atap yang terbuat dari material kaca. Jenis material penutup atap
ini digunakan agar membuat cahaya matahari dapat dengan mudah masuk ke dalam
ruangan dan menerangi interior rumah. Kekurangan dari material kaca ini sangat
mudah pecah dan dapat meningkatkan suhu ruangan di dalam rumah karena pengaruh
sinar matahari yang masuk.
|
Genteng Kaca |
- Atap Genteng Serat Fiber; adalah jenis
bahan penutup atap yang berbentuk seperti seng namun material bahannya berupa plastik
fiber atau polycarbonat. Karakteristik jenis penutup atap ini sangat ringan
dan transparan. Jenis penutup atap ini biasanya digunakan di rumah-rumah
tinggal dengan tujuan dapat meneruskan cahaya masuk ke dalam ruangan rumah
tertentu.
|
Gentang Serat/Fiber |
Demikian ulasan tentang definisi konstruksi atap serta
jenis-jenisnya yang telah kita temukan dari lingkungan kita. Artikel terkait
lainnya dapat menelusuri beranda laman ini.
saya seorang civil engineer yang menyukai seni dan menulis
Mantal
BalasHapus