Pengertian Konstruksi Jalan Raya serta Jenis-jenisnya


Jalan Raya adalah sebuah jaringan lalu lintas darat yang menghubungkan suatu kawasan dengan kawasan lainnya. Sementara pengertian Konstruksi Jalan Raya adalah sebuah struktur perkerasan jalan yang terdiri dari lapisan-lapisan struktur tertentu dengan ketebalan, kekuatan, kekakuan dan kestabilan yang disesuaikan dengan standar tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas kendaraan diatasnya ke tanah dasar secara aman.

 

Struktur dan Fungsi Lapisan Perkerasan

Didalam Konstruksi Perkerasan Jalan Raya terdiri dari lapisan-lapisan perkerasan material atau agregat yang dapat mendukung beban dan menyalurkan ke tanah dasar yang telah dipadatkan. Berikut ini adalah gambaran umum dan keterangan dari stuktur konstruksi perkerasan jalan raya.

Adapun deskripsi dari lapisan-lapisan perkerasan jalan raya adalah sebagai berikut.

1. Tanah Dasar (Subgrade)

Tanah Dasar atau Subgrade merupakan tanah asli atau tanah semula yang menjadi dasar dari lapisan-lapisan perkerasan yang ditimbunan diatasnya dan telah dipadatkan. Pada eksisting Tanah Dasar perlu diperiksa kepadatan tanah dasar terlebih dahulu sesuai syarat spesifikasi yang digunakan sebagai acuan. Apabila kepadatan tanah masih belum memenuhi acuan spesifikasi tersebut, maka tanah dasar dapat dipadatkan terlebih dahulu atau dimodifikasi kepadatannya dengan struktur konstruksi tertentu.

 

2. Lapis Pondasi Bawah (Subbase Coarse)

Lapis Pondasi Bawah atau Subbase Coarse adalah lapis material yang terletak diantara Tanah Dasar dan Lapis Pondasi. Lapisan Subbase Coarse memiliki fungsi antara lain; sebagai lapisan penyerap (filter), Lapis yang menjadi sekat bercampurnya Tanah Dasar dengan Material Lapis Pondasi, Penyalur Beban ke Tanah Dasar dan menjadi lapis pertama pada perkerasan jalan.

 

3. Lapis Pondasi Atas (Base Coarse)

Lapis Pondasi Atas atau Base Coarse merupakan lapis material yang terletak diantara Lapis Permukaan dan Lapis Pondasi Bawah (Subbase Coarse). Lapisan Base Coarse ini memiliki fungsi antara lain; lapis pendukung bagi lapis permukaan, memikul beban horizontal dan vertikal, dan menjadi pondasi bagi lapis permukaan. 

 

4. Lapis Permukaan

Lapis Permukaan adalah lapisan paling atas yang menutup konstruksi perkerasan jalan raya secara utuh. Lapis Permukaan memiliki fungsi dan tujuan antara lain; ikut mendukung dan menyebarkan beban vertikal dan horizontal, lapis kedap air yang mencegah atau mengurangi meresapnya air ke dalam lapisan pondasi dibawahnya, menyediakan permukaan yang rata dan tidak licin agar nyaman dilalui roda kendaraan, serta lapisan aus yang dapat menahan kerusakan konstruksi akibat gesekan lateral yang terjadi dipermukaan jalan raya. Pada Lapis Permukaan dibagi menjadi 2 bagian lapisan, antara lain;

  1. Lapis Antara (Binder Course); adalah lapisan yang terletak pada Lapis Pondasi Atas dibawahnya dengan Lapisan Aus diatasnya. Lapis Binder Course ini berfungsi untuk mengurangi tegangan dan menahan beban paling tinggi agar tidak langsung memberi dampak langsung ke lapis pondasi.
  2. Lapis Aus (Wearing Course); adalah lapisan terluar dan teratas yang memiliki sifat kedap air yang berada diatas Lapis Antara atau Binder Course. Lapisan Wearing Course ini berfungsi untuk mengamankan struktur dari resapan air secara vertikal dan menjadi lapisan yang bersentuhan langsung dengan roda kendaraan.

 

Jenis-jenis Konstruksi Perkerasan

Didalam konstruksi jalan raya beragam jenis bentuk Perkerasan Jalan yang dibedakan dari komposisi, bahan ikat, struktur dan metode pengerjaannya.

Berikut ini adalah jenis-jenis Konstruksi Perkerasan Jalan Raya.

1. Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

Perkerasan Lentur atau Flexible Pavement adalah jenis perkerasan jalan raya yang menggunakan komposisi berbahan aspal sebagai bahan pengikat diatas struktur perkerasannya.  Flexible Pavement memiliki tekstur padat atau setengah padat yang menggunakan jenis aspal dengan penetrasi 60/70 atau 80/100 (disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan perencanaan berdasarkan iklim geografisnya). 

Metode pembuatan perkerasan Lentur ini biasanya memanaskan Aspal hingga suhu tertentu dan mencampurkannya dengan material penyusun perkerasan. Ketika temperatur aspal sudah turun, perkerasan jalan lentur ini akan menjadi sangat keras dan mengikat material penyusunnya.

 

2. Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)

Perkerasan Kaku atau Rigid Pavement adalah jenis perkerasan jalan raya yang menggunakan komposisi material dengan pengikat berbahan sement portland. Struktur yang digunakan pada perkerasan Rigig Pavement ini lebih sedikit dibandingkan perkerasan lentur. Beton yang digunakan biasanya bermutu 45 kg/cm2 atau lebih dengan ketebalan 29 cm atau lebih. 

Perkerasan Kaku memiliki beberapa jenis klasifikasi, antara lain; (1) perkerasan beton dengan sambungan tanpa tulangan dowel, (2) perkerasan beton dengan sambungan menggunakan tulangan dowel, dan (3) perkerasan beton bertulang tanpa sambungan. Penggunaan tulangan dowel ini sebagai kendali retak dan setek antar sambungan beton. Metode pengerjaan perkerasan kaku ini biasanya dilakukan pengecoran berbahan material dengan campuran semen di lapangan.

 

3. Perkerasan Komposit (Composite Pavement)

Perkerasan Komposit adalah jenis Perkerasan Jalan Raya dari kombinasi dari Perkerasan Lentur (Flexible Pavement) dan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement). Struktur perkerasan jenis ini dapat menempatkan perkerasan kaku diatas perkerasan lentur, atau sebaliknya menempatkan perkerasan lentur diatas perkerasan lentur. Salah satu contoh perkerasan komposit ini antara lain konstruksi jalan CTRB dengan lapisan permukaan aspal.


 

  

Tomy Tegar saya seorang civil engineer yang menyukai seni dan menulis

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Konstruksi Jalan Raya serta Jenis-jenisnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel